1. Pengertian Bakat
Menurut Semiawan (Ali dan Asrori 2005), bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus. Bakat umum apabila bakat yang berupa potensi itu bersifat umum, misalnya bakat intelektual umum. Sedangkan bakat khusus apabila bakat yang berupa potensi itu bersifat khusus, misalnya bakat akademik, bakat kinestetik, bakat seni atau bakat sosial.
A. Jenis-jenis Bakat
Setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda. Bakat khusus diklasifikasikan dalam lima bidang yaitu :
1. Bakat akademik khusus.
Misalnya bakat untuk memahami konsep yang berkaitan dengan angka-angka (numeric), logika bahasa (verbal) dan sejenisnya.
2. Bakat kreatif produktif.
Artinya bakat dalam menciptakan sesuatu yang baru misalnya, menghasilkan program komputer terbaru.arsitektur terbaru, dan sejenisnya.
3. Bakat seni.
Misalnya mampu mengaransemenmusik yang digemaribanyak orang, menciptakan lagu dalam waktu singkat.
4. Bakat kinestetik/psikomotorik.
Misalnya sepak bola dan bulu tangkis.
5. Bakat sosial.
Misalnya mahir melakukan nagosiasi, dan mahir dalam kepemimpinan.
B. Hubungan Antara Bakat dan Prestasi.
Menurut Munandar (Ali dan Asrori 2005) perwujudan nyata dari bakat adalah prestasi karena bakat sangat menentukan prestasi seseorang. Sekalipun demikian orsng yang berbakat belum tentu berprestasi. Hal ini karena bakay bersifat potensial yang membutuhkan latihan dan pengembangan secara maksimal. Berdasarkan penelitian terakhir, ditemukan bahwa sekitar 20% siswa SD dan SMP menjadi anak yang underachiever, artinya prestasi belajar yang mereka peroleh berada dibawah potensi atau bakat intelektual yang sesungguhnya mereka miliki.
2. Pengartian Kreativitas.
Menurut Rogers (Ali dan Asrori 2005), kreativitas merypakan suatu hasil munculnya hasil-hasil baru kedalam tindakan. Hasil-hasil baru itu berasal dari sifat-sifat unikindividu yang berinteraksi dengan individu lain. Kreativitas dapat muncul dalam situasi kebersamaan dan relasi yang bermakna.
Definisi kreativitas itu kemudian dikelompokkan kembali dalam empat kategori yaitu :
1. Person (pribadi).
Pribadi dari individu yang kreatif merupakan titik pertemuan antara intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian motivasi.
2. Press (pendorong).
Bias berasal dari diri sendiri (internal) maupun lingkungan (eksternal).
3. Process (proses).
4. Product (produk).
Keempat kategori “P” ini saling berkaitan. Pribadi kreatif yang melibatkan diri dalam proses kreatif, dengan dykungan atau dorongan dari lingkungan menghasilakan suatu produk kreatif.
A. Hubungan Antara Kretivitas dan Intelegensi.
Berdasarkan teori “ambang intelegensi untuk kreativitas” sampai tingkat intelegensi tertentu yang diperkirakan seputar IQ 120, ada hubungan yang erat antara intelegensi dan kretivitas. Produkkreativitas yang tinggi memerlukan tingkat intelegensi yang tinggi pula. Teori ini menemukan pula bahwa diatas ambang IQ > 120 tidak ada kolerasi yang tinggi lagi antara intelegensi dan kreativitas.
3. Identifikasi, Pengukuran Bakat dan Kreativitas.
A. Alasan Mengidentifikaso Bakat Kreatif.
1. Kreativitas sangat bermakna dalam kehidupan
2. Melalui pengukuran dan identifikasi bakat kreatif kita bias mengetahui kemampuan kreativitas setiap peserta didik.
3. Dengsn memshami bakat kreatif siswa yang terpendang kita bias membantu merancang kegiatan yang menantang dan menarik bagi siswa sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
B. Mengidentifikasi Lima Bakat Khusus.
1. Bakat akademik khusus.
Dalam hal ini kita dapat menggunakan tes prestasi akademis. Tes ini bertujuan mengukur pembelajaran pengetahuan tentang fakta dan prinsip, dan kemampuan untuk menerapkannya dalam situasi sehari-hari. Tes prestasi akademik dimaksudkan untuk mengukur prestasi belajar sehubungan denagn kinerja pada mata ajaran disekolah.
2. Bakat Kreatif.
Alat untukj mengisentifikasi bakat ini yang berlaku di Indonesia diantaranya kreativitas verbal tes ini terdiri dari enam subtes yang mengukur dimensi berfikir divergen yakni : tes permulaan kata, tes menyusun kata, tes membentuk kalimat tiga kata, tes sifat-sifat yang sama, tes macam-macam penggunaan, tes apa akibatnya.
3. Bakat Seni.
Mengenali bakat seni bergantung pada metode observasi yang dinilai oleh ahli dalam bidang seni. Diharapkan ahli-ahli tersebut tidak hanya hanya menilai kemampuan reproduktif di bidang seni, tetapi juga kemampuan inovatif, melalui kecendrungan untuk dapat melepaskan diri dari bentuk seni yang konvensional tradisional.
4. Bakat Psikomotor.
Dalam melakukan identifikasi psikomotorik, diperlukan pemahaman melalui kemampuan-kemampuan yang terkait dengan kemampuan psikomotorik yang akan diukur. Kemampuan-kemampuan tersebut adalah kemampuan intelekyual (seberapa baik pengetahuannya tentang gerakan-gerakan yang dilakukannya), tingkat perkembangan keseluruhsn badan (apakah badannya berkembang dengan normal), misalnya kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan lain-lain.
5. Bakat Sosial.
Bakat sosisl didefenisiakan oleh Marlan (Munandar 1992) sebagai bakat kepemimpinan yang tidak mencakup kemampuan intelektual, tetapi juga kepribadian. Berdasarkan tinjauan teori dan hasil riset ditemukan bahwa faktor yang paling erat kaitannya denagan kepemimpinan adalah: kapasitas, prestasi tanggung jawab, peran serta, status, dan situasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar